Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham dan masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik
adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan
berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan
dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi
standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya
sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral
yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional. Etika bisnis dalam
perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu
perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu
landasan yang kokoh.
Etika bisnis merupakan aspek
penting dalam membangun hubungan bisnis dengan pihak lain. Sukses atau gagalnya
suatu bisnis sangat ditentukan oleh etika bisnis seseorang. Etika bisnis yang
baik juga dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan mengembangkan sikap
saling percaya antar sesama pembisnis.
Ada dua hal yang harus Anda perhatikan
dalam berbisnis yaitu :
1. Memerhatikan kepentingan
dan menjaga perasaan orang lain.
2. Mencegah terjadinya salah paham dengan orang lain, karena masing-masing
budaya atau negara mempunyai etika bisnis yang berbeda.
Meski begitu, terdapat beberapa etika yang
berlaku umum. Perilaku dan sikap Anda bisa mencerminkan tentang diri Anda.
Perilaku juga mencerminkan watak Anda sehingga ada beberapa hal yang harus
dihindari. Perilaku yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak disiplin, dan
tidak bisa dipercaya, dapat membuat bisnis tidak berkembang. Etika bisnis yang
tepat dapat membangkitkan sifat-sifat yang positif. Tunjukkan sifat positif
Anda. Misalnya, Anda perlu tahu kapan harus menunjukkan perhatian dan belas
kasih tanpa menjadi emosional. Tanamkanlah rasa percaya pada diri sendiri tanpa
harus bersifat sombong. Dengan mempelajari etika bisnis, Anda akan menunjukkan
bahwa diri Anda memiliki pikiran yang terbuka, sehingga akan membuat Anda
dihargai oleh orang lain.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1.
Pengendalian diri
2.
Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3.Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan
kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis
yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan
perundang-undangan
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika
yaitu :
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis
pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum,
dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis
adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu.
Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan,
praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis
adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan.
Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan
karakter individual.
Peran Etika Bisnis Bagi
Perusahaan :
1. Nilai-nilai Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan
merupakan landasan moral dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena
itu, sebelum merumuskan nilai-nilai perusahaan, perlu dirumuskan visi dan
misi perusahaan. Walaupun nilai-nilai perusahaan pada dasarnya universal, namun
dalam merumuskannya perlu disesuaikan dengan sektor usaha serta karakter dan
letak geografis dari masing-masing perusahaan. Nilai-nilai perusahaan yang
universal antara lain adalah terpercaya, adil dan jujur.
2. Pedoman Perilaku
Pedoman perilaku merupakan
penjabaran nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam melaksanakan usaha
sehingga menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua karyawan perusahaan;
Pedoman perilaku mencakup panduan tentang benturan kepentingan, pemberian dan
penerimaan hadiah dan donasi, kepatuhan terhadap peraturan, kerahasiaan
informasi, dan pelaporan terhadap perilaku yang tidak etis.
3. Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah
keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dan
kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan
Direksi, serta karyawan perusahaan; Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya,
anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan harus senantiasa
mendahulukan kepentingan ekonomis perusahaan diatas kepentingan ekonomis
pribadi atau keluarga, maupun pihak lainnya.
4. Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi
Setiap anggota Dewan
Komisaris dan Direksi serta karyawan perusahaan dilarang memberikan atau
menawarkan dan menerima sesuatu, baik langsung ataupun tidak langsung, kepada
pejabat Negara dan atau individu yang mewakili mitra bisnis, yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan; Donasi oleh perusahaan ataupun pemberian
suatu aset perusahaan kepada partai politik atau seorang atau lebih calon
anggota badan legislatif maupun eksekutif, hanya boleh dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang- undangan.
5. Kepatuhan terhadap Peraturan
Organ perusahaan dan karyawan
perusahaan harus melaksanakan peraturan perundang-undangan dan peraturan
perusahaan; Dewan Komisaris harus memastikan bahwa Direksi dan karyawan
perusahaan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan;
Perusahaan harus melakukan pencatatan atas harta, utang dan modal secara benar
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
6. Kerahasiaan Informasi
Anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, pemegang saham serta karyawan perusahaan harus menjaga kerahasiaan
informasi perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, peraturan
perusahaan dan kelaziman dalam dunia usaha..
7. Pelaporan terhadap pelanggaran Pedoman Perilaku
Dewan Komisaris berkewajiban
untuk menerima dan memastikan bahwa pengaduan tentang pelanggaran terhadap
etika bisnis dan pedoman perilaku perusahaan diproses secara wajar dan tepat
waktu.
Manfaat Etika Bisnis Bagi
Perusahaan Dan Organisasi :
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Dapat menciptakan persaingan yang sehat antar perusahaan maupun organisasi
5. Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan guna menghindari sifat KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) yang
dapat merusak tatanan moral
6. Dapat mampu menyatakan hal benar itu adalah benar
7. Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dengan
golongan pengusaha lemah
8. Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati
bersama
9. Menumbuhkembangkan kesadaran dan
rasa memiliki terhadap apa yang telah dimiliki.
Etika Bisnis Di Era
Globalisasi
Bisnis merupakan sebuah
kegiatan yang telah mengglobal. Setiap sisi kehidupan diwarnai oleh bisnis.
Dalam lingkup yang besar, negara pastinya terlibat dalam proses bisnis yang
terjadi. Tiap-tiap negara memiliki sebuah karakteristik sumber daya sendiri
sehingga tidak mungkin semua negara merasa tercukupi oleh semua sumber daya yang
mereka miliki. Dewasa ini, pengaruh globalisasi juga menjadi faktor pendorong
terciptanya perdagangan internasional yang lebih luas. Kemajemukan ekonomi dan
sistem perdagangan berkembang menjadi sebuah kesatuan sistem yang saling
membutuhkan. Ekspor-Impor multinasional menjadi sesuatu yang biasa. Komoditi
nasional dapat diekspor menjadi pendapatan Negara, serta produk-produk asing
dapat diimpor demi memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
Setiap negara terus
mengeksplorasi bisnis ke luar negeri selain untuk mendapatkan yang mereka
inginkan, juga menaikkan tingkat ekonomi yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa
bisnis multinasional merupakan kesempatan untuk meraih pundi-pundi uang demi
meningkatkan tingkatan ekonomi, terutama negara berkembang yang rata-rata
memiliki nilai tukar mata uang yang rendah. Developing country mendapat
keuntungan dengan kemudahan untuk mengekspor barang domestiknya ke luar dan
kemudahan untuk mendapatkan investor asing sebagai penanam dana bagi
usaha-usaha dalam negeri. Sedangkan developed country lebih mudah dalam
mendapatkan barang/jasa yang mereka inginkan.
Globalisasi mendorong
integrasi internasional misalnya modal finansial dapat diperoleh dalam satu
pasar nasional dan digunakan untuk membeli bahan baku di tempat lainnya.
Peralatan produksi yang dibeli dari suatu negara ketiga dapat digunakan untuk
menghasilkan barang yang kemudian dijual di pasar keempat. Jadi globalisasi
meningkatkan peluang yang tersedia bagi suatu perusahaan. Meningkatnya saling
ketergantungan antara negara industri, kebutuhan dari negara-negara berkembang,
disintegrasi, pembatas aliran uang, informasi dan teknologi antar batas negara
memungkinkan globalisasi dan integrasi pasar internasional. Kondisi-kondisi ini
mendorong perusahaan-perusahaan global untuk memikirkan secara serius mengenai
strategi yang harus diterapkan untuk mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan. Sering kali strategi tersebut memungkinkan perusahaan untuk
lebih hebat, lebih fleksibel dan lebih terfokus dalam menyediakan barang dan
jasa yang lebih efektif kepada macam-macam konsumen di dunia.
Persaingan global telah
meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi, meliputi kualitas, biaya,
saat pengolahan produk, serta operasi yang lancar. Penting juga disadari bahwa
standar tersebut tidaklah statis dan tetap, sehingga membutuhkan pengembangan
lebih lanjut dari perusahaan dan pekerjanya. Dengan menerima tantangan yang
ditimbulkan dari standar yang makin meningkat ini, perusahaan yang efektif
bersedia melakukan apa yang penting untuk memiliki daya saing strategis. Hanya
dengan bersedia menerima tantangan ini, perusahaan dapat meningkatkan
kemampuannya dan para pekerja dapat mempertahankan keahlian mereka. Pasar
global adalah pilihan strategis yang menarik bagi perusahaan, akan tetapi
bukanlah sumber daya saing satu-satunya. Faktanya untuk banyak perusahaan, yang
mampu bersaing dengan sukses di pasar global sekalipun, adalah penting bagi
mereka untuk tetap memperhatikan pasar domestik. Dengan demikian, perusahaan di
seluruh dunia ditantang untuk menjadi lebih bersaing secarastrategis dalam
pasar domestik mereka. Bagaimanapun karena patokan untuk bersaing secara
strategis berhubungan dengan standar global,perusahaan yang meningkatkan
kemampuan untuk persaingan domestik secara bersamaan ikut pula meningkatkan
daya bersaing global mereka.Perusahaan yang bersaing secara strategis telah
menyadaribagaimana menerapkan pandangan bersaing yang diperoleh secara lokal
(domestik) ke dalam global. Perusahaan–perusahaan ini tidak menekankansatu
pemecahan dalam dunia yang bersifat majemuk. Mereka lebih menggunakan pandangan
lokal mereka, sehingga dapat secara tepat memodifikasi dan menerapkannya dalam
berbagai wilayah di seluruh dunia.Globalisasi bisnis telah mengarahkan baik
perusahaan maupunnegara ke dalam spesialisasi, suatu kecenderungan yang baik
untuk semua orang, suatu perusahaan yang memanfaatkan 100% sumber-sumbernya,
manusia dan bahan baku, sedikit industri dalam suatu negara yang telah menjadi
spesialis..
Etika Bisnis Dibidang
Pemasaran
Falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan salah satu syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan.
Tahapan-Tahapan Dalam
Manajemen Pemasaran :
1. Tahap orientasi Produksi :
·
Tujuan dan perencanaan perusahaan ditentukan oleh Bagian Produksi
· Tugas Bagian Penjualan hanya
menjual dan mengkoordinasikan tenaga penjual
· Harga produk sudah ditentukan
oleh Bagian Produksi dan Bagian Keuangan
· Konsep yang dianut
disebut Konsep Produksi
2. Tahap orientasi
Penjualan
· Pengukuran keberhasilan
perusahaan ditentukan oleh volume penjualan dan bukan laba perusahaan
· Konsep yang dianut
disebut Konsep Penjualan
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk
membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor
mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Tujuan Promosi di antaranya
adalah:
1. Menyebarkan informasi
produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan
penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan
pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan
penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta
mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra
produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Etika Pemasaran Dalam Konteks
Promosi :
1. Sebagai sarana menyampaikan informasi
yang benar dan obyektif.
2. Sebagai sarana untuk membangun image
positif.
3. Tidak ada unsur memanipulasi atau
memberdaya konsumen.
4. Selalu berpedoman pada prinsip-prinsip
kejujuran.
5. Tidak mengecewakan konsumen.
Dalam setiap produk harus dilakukan promosi
untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat
dikenali oleh masyarakat dengan harapan kenaikan pada tingkat pemasarannya.
Promosi sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi
diketahui oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur
bagaimana cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan
yang berlaku, etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada
pihak-pihak yang dirugikan oleh tekhnik promosi.
Cara-Cara Melakukan Promosi
Dengan Etika Bisnis
Dalam menciptakan etika bisnis, harus memperhatikan beberapa hal sebagai
berikut:
1.
Pengendalian Diri
Pelaku-pelaku bisnis mampu
mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari
siapapun dan dalam bentuk apapun.
2.
Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut
untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan
jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
3.
Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan
tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan
teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
4.
Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis
perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi
persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat
jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah,
sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect
terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu
ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
Etika Bisnis Dalam Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan dalam konteks pembahasan ini adalah
berhubungan dengan penganggaran. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis,yang meliputi seluruh kegiatan bank yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter yang berlaku untuk jangka waktu tertentu di masa mendatang.
Anggaran berkaitan dengan manajemen keuangan yang berkaitan dengan waktu
realisasi, maka biasanya disebut dengan rencana keuangan (budgetting). Rencana
keuangan adalah rencana keuangan lembaga bisnis yang merupakan terjemahan
program kerja lembaga bisnis ke dalam sasaran-sasaran (target) keuangan yang
ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Penganggaran budgetting
merupakan proses yang mencakup :
1. Penyusunan rencana kerja
lengkap untuk setiap jenis tingkat kegiatan dan setiap jenis tingkat kegiatan
yang ada pada suatu lembaga.
2. Penentuan rencana
kerja dalam bentuk mata uang dan kesatuan kuantitatif lainnya, dilakukan
melalui sistematika dan logika yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Rencana kerja
masing-masing dari setiap kesatuan usaha, satu sama lain atau secara
keseluruhan, harus dapat berjalan dengan serasi.
4. Penyusunan rencana
kerja perlu adanya partisipasi dari seluruh tingkatan manajemen sehinngga
pelaksanaan anggaran merupakan tanggung jawab seluruh anggota manajemen.
5. Anggaran merupakan alat
koordinasi yang ampuh bagi Top Manajer dalam mengelola bank, dalam rangka
mencapai rencana yang telah ditetapkan.
6. Anggaran merupakan
alat pengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana kerja, sekaligus dipakai
sebagai alat evaluasi dan penetapan tindak lanjut.
7. Anggaran merupakan
alat pengawas dan pengendalian jalannya bisnis.
Penganggaran merupakan langkah-langkah yang
menjadi dasar bagi penetapan strategi bisnis. Penganggaran merupakan
perencanaan strategi unit bisnis, terlebih lagi adalah berkaitan dengan masalah
keuangan lembaga bisnis.
Manfaat dan
Keuntungan Budgetting :
Dengan memahami kaidah-kaidah
dasar perencanaan keuangan, pengelola bank dapat menetapkan sasaran
pengembangan yang diinginkan, melaksanakan, mengendalikan dan secara tekun dan
taat untuk mencapainya. Keuntungan Budgetting yang lebih spesifik antara lain :
1. Merangsang atau
memaksa pertimbangan-pertimbangan mengenai kebijakan dasar manajemen.
2. Membutuhkan
organisasi yang mantap, pembagian tanggung jawab yang jelas dan tetap pada tiap
bagian manajemen.
3. Mendorong anggota
manajemen untuk ikut serta dalam penetapan tujuan bersama dan tempat untuk
komunikasi berkala antar pengurus.
4. Mendorong semua
bagian manajemen untuk membuat rencana yang sesuai dengan bagian lain.
5. Mengharuskan untuk
pemakaian tenaga kerja, fasilitas dan modal yang paling ekonomis.
Kaidah Dasar Perencanaan :
Sebagaimana kaidah umum yang berlaku, sasaran
perencanaan keuangan perlu memperhatikan dan mengindahkan nilai-nilai sebagai
berikut :
1. Sesuai kemampuan
(Realistis)
Dalam merencanakan harus
didasarkan pada kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, sehingga sasaran yang
ditetapkan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.
2. Dirumuskan dengan
jelas
Sasaran perlu dirumuskan
dengan jelas, sehingga pelaksanaan dan pengendaliannya akan menjadi lebih
mudah.
3. Dapat diukur hasilnya
Sasaran yang ditetapkan akan
menjadi acuan tindakan pelaksanaan dan pengendaliannya dari waktu ke waktu,
sehingga ukurannya dibuat dalam kuantitatif
4. Ada kerangka waktu
yang jelas
Mengukur hasil atau
pencapaian hasil suatu usaha akan terikat pada jumlah dan waktu.
Sumber dan Alat Bantu
Budgetting
Sumber-sumber data tersebut terdiri dari :
1. Laporan keuangan
periode lalu
2. Data riset pasar
mengenai potensi funding dan financing
3. Permohonan pembiayaan
yang akan direalisasikan untuk periode mendatang
4. Rencana angsuran
pembiayaan
5. Rencana pengeluaran
biaya periode berikutnya
6. Kebijakan yang telah
disepakati bersama
7. Asumsi-asumsi dalam
penetapan cash in dan cash out sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati
Sedangkan alat bantu yang sederhana yang digunakan untuk melakukan Budgetting adalah Aliran Kas (cash flow) yaitu suatu format keuangan yang mengilustrasikan target-target mengenai mengalirnya dana masuk (cash in) dan dana keluar (cash out) serta saldo kas pada suatu periode tertentu.
Etika Bisnis Dibidang
Teknologi Informasi
Informasi dipandang sebagai
aset atau sumber yang setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai
kekhususan persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen
khusus yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu
manajer informasi atau Chief Information Officer (CIO). Sebagai manajer jelas
harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan merupakan suatu aspek yang
yang sangat sensitif, demikian juga dengan aspek informasi. Dengan demikian hak
dan tanggung jawab manajer mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika
(bermoral) tinggi dan kuat”.
Sebagai seorang yang
profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan
teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial.
Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas
pekerjaan. Hal itu termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu
sumber daya manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi.
Sebagai seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab
kita untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan
teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus
dipertimbangkan.
Teknologi Informasi mempunyai
pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia. Karena TI ibarat pisau bermata
dua, legal dan ilegal, baik dan buruk, maka mau tak mau berhubungan dengan
etika. Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak etis
belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau organisasi
yang dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan apakah melanggar hukum
atau tidak.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan
TI telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat
jenis :
1. Isu privasi
Rahasia pribadi yang sering disalahgunakan
orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor
perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran
informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain
untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan,
dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada
pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2. Isu akurasi
Autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi
yang dikumpulkan serta diproses.
3. Isu property
Kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta
intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah
perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak
cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya
intelektual lainnya seperti musik dan film.
4. Isu aksesibilitas
Hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran
biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan
informasi.
Aplikasi Teknologi Informasi
Dalam Bidang Bisnis
Kemajuan yang telah dicapai
manusia dalam bidang Teknologi Informasi merupakan sesuatu yang patut kita
syukuri karena dengan kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam
mengerjakan pekerjaan dan tugas yang harus dikerjakannya. Namun, tidak semua
kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan
yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi manusia.
Dibawah ini akan dipaparkan dampak positif (keuntungan) dan negatif (kerugian)
dari penggunaan Teknologi Informasi.
Keuntungan dari penggunaan
Teknologi Informasi :
1. Kemajuan teknologi
komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat dan
tempat yang lain.
2. Semakin maraknya penggunaan
Teknologi Informasi akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
3. Bisnis yang berbasis
Teknologi Informasi atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah
transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
4. Informasi yang dibutuhkan
akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
Kerugian dari penggunaan
Teknologi Informasi :
1. Dengan pesatnya
teknologi informasi baik di internet maupun media lainnya membuat peluang
masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan semakin
mudah.
2. Dengan mudahnya melakukan
transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang
dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
Etika dalam Teknologi
Informasi
Seperti yang kita ketahui
perkembangan dunia IT berlangsung sangat cepat. Dengan pekembangan tersebut
diharapkan akan dapat mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup manusia.
Banyak hal yang menggiurkan manusia untuk dapat sukses dalam bidang it tetapi
tidak cukup dengan mengandalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, manusia juga
harus menghayati secara mendalam kode etik ilmu, teknologi dan kehidupan.
Banyak ahli telah menemukan bahwa teknologi mengambil alih fungsi mental
manusia, pada saat yang sama terjadi kerugian yang diakibatkan oleh hilangnya
fungsi tersebut dari kerja mental manusia. Perubahan yang terjadi pada cara
berfikir manusia sebagai akibat perkembangan teknologi sedikit banyak
berpengaruh terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan
norma dalam kehidupannya.
Masalah etika juga mendapat perhatian dalam
pengembangan dan pemakaian sistem informasi. Masalah ini diidentifikasi oleh
Richard Mason pada tahun 1986 (Zwass, 1998) yang mencakup sebagai berikut :
1. Privasi
Menyangkut hak individu untuk
mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang
tidak diberi ijin untuk melakukannya. Contoh isu mengenai privasi sehubungan
diterapkannya sistem informasi adalah pada kasus seorang manajer pemasaran yang
ingin mengamati email yang dimiliki bawahannya karena diperkirakan mereka lebih
banyak berhubungan denganemail pribadi daripada email para pelanggan. Sekalipun
manajer dengan kekuasaannya dapat melakukan hal itu, tetapi ia telah melanggar
privasi bawahannya.
2. Akurasi
Informasi merupakan faktor
yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem informasi. Ketidakakurasian informasi
dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dam bahkan membahayakan.
Sebuah kasus akibat kesalahan penghapusan nomor keamanan social dialami oleh
Edna Rismeller. Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa digunakan dan bahkan
pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening banknya.
Mengingat data dalam sistem informasi menjadi bahan dalam pengambilan
keputusan, keakurasiannya benar-benar harus diperhatikan.
3. Properti
Perlindungan terhadap hak
properti yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (Hak
Atas Kekayaan Intelektual). Kekayaan Intelektual diatur melalui 3 mekanisme
yaitu hak cipta (copyright), paten, dan rahasia perdagangan (trade secret).
4. Hak cipta
Hak yang dijamin oleh
kekuatan hokum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seijin
pemegangnya. Hak cipta biasa diberikan kepada pencipta buku, artikel,
rancangan, ilustrasi, foto, film, musik, perangkat lunak, dan bahkan kepingan
semi konduktor. Hak seperti ini mudah didapatkan dan diberikan kepada
pemegangnya selama masih hidup penciptanya ditambah 70 tahun.
5. Paten
Bentuk perlindungan terhadap
kekayaan intelektual yang paling sulit didapat karena hanya akan diberikan pada
penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan
perlindungan selama 20 tahun.
6. Rahasia Perdagangan
Hukum rahasia perdagangan
melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak. Pada lisensi
perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak
menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserhakan pada orang lain atau dijual.
7. Akses
Fokus dari masalah akses
adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan. Teknologi informasi malah
tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi
kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua
pihak.
Contoh-Contoh Kasus Etika
Dalam Berbisnis
1. Sebuah perusahaan
pengembang di Lampung membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor
untuk membangun sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak perusahaan
kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor menyesuaikan
spesifikasi bangunan pabrik yang telah dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik
tersebut tahan lama dan tidak mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak
perusahaan kontraktor telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi
spesifikasi bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak pengembang.
2. Pada
tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah
perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati
booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa
pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron
bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi
informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki
profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi,
akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut
sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik,
mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya
Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan
penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron
kemudian kolaps pada tahun 2001.
3. Obat
antinyamuk HIT yang diketahui memakai bahan pestisida berbahaya yang dilarang
penggunaannya sejak tahun 2004. Dalam kasus Lapindo, bencana memaksa penduduk
harus ke rumah sakit. Perusahaan pun terkesan lebih mengutamakan penyelamatan
aset-asetnya daripada mengatasi soal lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.
Pada kasus HIT, meski perusahaan pembuat sudah meminta maaf dan berjanji akan
menarik produknya, ada kesan permintaan maaf itu klise. Penarikan produk yang
kandungannya bisa menyebabkan kanker itu terkesan tidak sungguh-sungguh
dilakukan. Produk berbahaya itu masih beredar di pasaran.
4. Kondisi
lain adalah adanya kondisi masyarakat papua yang masih terbelakang, sementara
hasil kekayaan yang dimiliki wilayah tersebut diambil oleh PT. FREEPORT tanpa
meningkatkan kesejahterahaan masyarakat sekitarnya.
Sumber: